Pada masa Kiai Kasan Besari mengembangkan ajaran agama Islam di Tegalsari Ponorogo, beliau mempunyai murid yang bernama Mar Karso dari Bayat Jokjakarta dan putra Temenggung Jimat dari Pacitan. Setelah cukup ilmu agama Kiai Kasan Besari menyuruh Mat Karso mengembangkan ilmunya di Lor Kulon. Sesampai di daerah Lor Kulon, Mat Karso dan Putra Temenggung Jimat mulai babat hutan, dan menjumpai jenis pohon Albar yang paling banyak. Tumenggung Jimat datang ke Tagalsari untuk mencari kabar anaknya di Tegalsari. Bertemunya Tumenggung Jimat, Kiai Kasan Besari, dengan Mat Karso dan Putra Tumenggung Jimat di Lor Kulon yang sedang menebang pohon Albar yang sangat besar maka daerah tersebut diberi nama Desa Ngabar.
Sebagaimana tampak pada rintisan kawasan dan daerah yang diperjuangkan Kiai Kasan Besar, kini juga nampak dari banyaknya lembaga pendidikan, baik formal dan nonformal di Desa Ngabar. Seperti, Taman Kanak-Kanak Al-Manar dan TK Dharma Wanita, M I dan SDN, MTs Putra dan Putri, M A Putra dan Putri, Perguruan Tinggi IAIRM, Madrasah Diniyah, TPA dan PAUD.